BREAKING NEWS

Blogger news

Kamis, 27 November 2014

RANGKUMAN (MASIH) SINGKAT



RANGKUMAN SANGAT SINGKAT PENJELASAN BAB INDIVIDU DAN MASYARAKAT, BAB KEADILAN SOSIAL DAN KEADILAN EKONOMI, BAB KEMANUSIAAN DAN ILMU PENGETAHUAN,
KESIMPULAN DAN PENUTUP

“Telah diterangkan dimuka, bahwa pusat kemanusiaan adalah masing-masing pribadinya dan bahwa  kemerdekaan pribadi adalah hak asasinya yang pertama.  Tidak sesuatu yang lebih berharga  daripada kemerdekaan itu. Juga telah dikemukakan bahwa manusia hidup dalam suatu bentuk hubungan tertentu dengan dunia sekitarnya, sebagai mahkluk sosial, manusia tidak mungkin memenuhi kebutuhan kemanusiaannya dengan baik tanpa berada ditengah sesamanya dalam bentuk-bentuk hubungan tertentu. Maka  dalam masyarakat itulah kemerdekaan asasi diwujudkan.” (Teks NDP BAB INDIVIDU DAN MASYARAKAT)
Berawal dari ini penulis melihat bahwa hubungan individu dan masyarakat bukanlah suatu hubungan yang saling membebani, atau hubungan cari untung sendiri baik dari individu dalam masyarakat, maupun masyarakat yang didiami individu. Individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang hidup diantara kelompoknya, jelaslah dia seorang manusia, maka dari sini kita mesti sepakati definisi manusia itu sendiri. Kita banyak ditawari oleh barat tentang teori humanisme untuk mendapat jawaban tentang definisi manusia, sayangnya tidak akan saya bahas disini. Saya menawarkan untuk mendefinisikan manusia dari asal muasal penciptaannya yang diceritakan dalam Al-Quran.
Bermula ketika tuhan memberitahu malaikat, bahwa dia ingin menciptakan WAKILNYA DI MUKA BUMI. Kata wakil disini menunjukkan kemuliaan yang sangat tinggi dari pandangan Islam terhadap manusia. Dan malaikatpun bertanya apakah tuhan akan menciptakan makhluk yang akan menumpahkan darah di muka bumi... dan seterusnya. Disini kita tarik bersama, bahwa manusia tercipta di dunia untuk tugas suci dan mulia. Dan tugas suci ini hanya dapat dijalankan dengan melakukan kebaikan-kebaikan (sebagai WAKILNYA) kepada sesamanya (DI MUKA BUMI).
Dalam cerita Al-Quran ini dapat kita jadikan refleksi arah gerak untuk menjelaskan hubungan individu dan masyarakat. Bahwasanya tugas individu untuk mencapai kesempurnaan penciptaan (dalam bahasa NDP manusia merdeka) adalah sebagai wakilNya yang membawa kesejahteraan di muka bumi, dan tugas itu hanya bisa tercapai dengan saling TOLONG MENOLONG DAN KERJASAMA dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya tanpa mengkebiri kemerdekaan orang lain. Tanpa itu, manusia bukanlah manusia yang sesungguhnya.
TOLONG MENOLONG DAN KERJASAMA ini akan dikaitkan dengan bab berikutnya. “Telah  kita  bicarakan  tentang  hubungan  antara  individu dengan  masyarakat  dimana  kemerdekaan  dan  pembatas kemerdekaan  saling  bergantungan,  dan  dimana  perbaikan kondisi masyarakat  tergantung pada perencanaan manusia dan usaha-usaha  bersamanya.  Jika  kemerdekaan  dicirikan  dalam bentuk  yang  tidak  bersyarat  (kemerdekaan  tak  terbatas) maka sudah  terang  bahwa  setiap  orang  diperbolehkan  mengejar dengan bebas segala keinginan pribadinya.  Akibatnya  pertarungan  keinginan  yang  bermacam-macam  itu  satu  sama  lain dalam kekacauan atau anarchi  (92:8-10).  Sudah  barang  tentu  menghancurkan  masyarakat  dan meniadakan  kemanusiaan  sebab  itu  harus  ditegakkan  keadilan dalam  masyarakat  (5:8).  Siapakah  yang  harus  menegakkan keadilan,  dalam  masyarakat?  Sudah  barang  pasti  ialah masyarakat  sendiri,  tetapi dalam prakteknya DIPERLUKAN ADANYA SATU  KELOMPOK  DALAM MASYARAKAT  yang  karena  kualitas-kualitas yang  dimilikinya  senantiasa  mengadakan  usaha-usaha menegakkan  keadilan  itu  dengan  jalan  selalu  menganjurkan sesuatu  yang  bersifat  kemanusiaan  serta mencegah  terjadinya sesuatu yang berlawanan dengan kemanusiaan (2:104)”(Teks NDP). DIPERLUKAN ADANYA SATU  KELOMPOK  DALAM MASYARAKAT kelompok yang dimaksud ini penulis arahkan ke NEGARA. Negara yang harus bertanggung jawab terhadap penegakkan keadilan karena merupakan wujud dari kedaulatan rakyat.
Masalah yang dialami anak-anak masa kini adalah mereka tidak sadar bahwa saat ini kita sedang tertindas, tidak sadar bahwa disekeliling mereka ada fakir miskin dan anak yatim. Maka penulis bukakan apa yang sebenarnya terjadi semampu pemahaman penulis yang terbatas ini.
Dimulai dengan pembukaan http://fachrisaktinugroho1.blogspot.com/2013/10/merefleksi-pergerakan-sosial-merujuk.html , dilanjutkan dengan bagaimana arus globalisasi negara di dunia berjalan, kemarin penulis contohkan dengan kasus kenaikan BBM yang menceritakan intervensi asing, desakan asing terhadap liberalisasi sektor migas, kebijakan-kebijakan titipan, kapitalisme dan neoliberalisme. Penulis menawarkan untuk mengambil sikap HIJRAH.
Hijrah disini berarti hijrah mindset alias meninggalkan konsumerisme, hedonisme, dan individualisme yang telah mencerabut akar kepribadian manusia yang seharusnya adalah WAKILNYA, hijrah dari zona nyaman menuju zona perjuangan.
Diceritakan pula tentang kisah embargo yang dilakukan kafir Quraisy terhadap Nabi, sikap politik Nabi, kebijakan Nabi dalam memimpin umat dalam krisis hingga Nabi memutuskan untuk hijrah dan perjanjian hudaibiyah. Maksudnya cerita ini adalah agar ketika berjuang pun tidak lantas koar-koar perang dan angkat senjata atau pindah negara, melainkan harus ada ideopolstratak untuk berjuang dan membakar semangat untuk tidak mudah menyerah pada penindasan.
Dari refleksi kisah-kisah itu, kita mengarah ke ayat Al-Quran yang turun menyerukan Sholat selalu bergandengan dengan seruan zakat. Implikasinya adalah ibadah transenden kita tak kan sempurna tanpa  melakukan ibadah kemanusiaan. Solusi yang ditawarkan dalam Al-Quran adalah zakat, zakat menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan (singkatnya). Selain zakat, momen haji akan luar biasa manfaatnya ketika menjadi momen konsolidasi umat Islam di dunia setiap tahunnya, momen ini harus dimanfaatkan untuk bekerjasama melawan dominasi kapitalisme yang menyengsarakan.
Singkat! Masuk ke kemanusiaan dan ilmu pengetahuan. Untuk menjalankan tugas mulia manusia dan mencapai apa kesejahteraan, adil makmur yang dicita-citakan, dibutuhkanlah ilmu pengetahuan. Iman, Ilmu, Amal sebagai Kesimpulan dan penutup.
Maaf jika terlalu singkat. :D dalam penyampaiannya tak sesingkat ini. (FACHRI SAKTI NUGROHO)

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2014 belajar dan bertelur. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates